Pages

SELAMAT DATANG KAWAN-KAWAN SAYA UCAPKAN-IKUTI TERUS YA INFO2 TERBARU YANG SAYA DAPATKAN

Top Salesmen vs Average Salesmen

Sebagus apapun konsep bisnis yang kita miliki, kalau tidak mampu menjual ya sama juga bohong.

Bisa jadi kita tidak punya kemampuan berjualan, tidak apa. Ingat bahwa tiap orang memiliki bakat natural masing-masing, yang bila diasah akan menjadi sangat tajam dan luar biasa. Bukan berarti Anda yang merasa tidak bisa jualan tidak boleh meningkatkan kemampuan diri ya. Namun, untuk mendapatkan hasil maksimal dalam jangka waktu singkat, tentunya baik sekali bila Anda bisa memiliki tim Sales yang bisa mendukung bisnis Anda.

Sebuah situs leadsexplorer.com membahas tentang perbedaan antara Top Salesmen dengan Average Salesman. Hati-hati saat memilih karyawan, karena bila salah pilih, bisnis Anda lah taruhannya. Pastikan bahwa mereka yang menjadi Sales, ujung tombak perusahaan Anda adalah Top Salesmen, bukan sekadar karyawan yang mengharap gaji bulanan.

Closing Question

Top Salesmen tahu saat yang tepat untuk meng-close sebuah deal. Dia sangat yakin jawaban yang ia dapatkan akan positif. Sementara Average Salesman bahkan tidak dapat melihat sinyal-sinyal penolakan.

Pekerjaan atau Bisnis

Top Salesmen melihat karir mereka sebagai bisnis mereka sendiri; mereka bergairah untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Average Salesmen datang untuk menuntaskan pekerjaan menjual mereka.

Laporan Penjualan

Top Salesman akan mengakui bila dia tidak menjual apapun selama seminggu; mereka hanya merasa produktif saat menjual sesuatu. Average Salesmen akan memberitahu Anda apa saja aktivitas dia secara detail, menganggap itu adalah hasil sales, padahal cuma kegiatan biasa saja.

Raport & Hubungan Konsumen

Top Salesmen akan menyimpan raport atau penilaian akan kinerjanya sendiri dan menjaga hubungan dengan konsumen yang potensial, dalam keadaan apapun. Average salesmen tidak peduli tentang konsumen yang gagal ia dekati. Bahkan bisa jadi ia pun mengindahkan mereka yang pernah menjadi konsumennya.

Menyalahkan Siapa?

Top Salesmen akan menyalahkan diri sendiri bila gagal. Average salesmen selalu punya alasan untuk kegagalannya – biasanya menyalahkan management, perusahaan – siapapun asal bukan diri mereka sendiri.

Kesuksesan

Top salesmen memiliki terlalu banyak success story, mereka sudah tidak menghitung-hitungnya lagi apalagi membesar-besarkannya. Average salesmen akan membangga-banggakan deal yang pernah mereka tutup.

The Sales Growth

Top Salesmen selalu haus untuk mendapatkan lebih, tidak pernah menyerah dan dengan sendirinya selalu belajar, ingin memperbaiki diri. Average salesmen ingin melakukan hal dengan konsisten, dan tidak menyukai perubahan.

Banyak sekali perbedaan antara penjual yang benar-benar bagus dengan kebanyakan penjual lainnya. Biasanya kita bisa melihatnya dalam sekejap. Namun hati-hati bila di antara tim kita semua terlihat rata dan sama, tidak ada yang menonjol dan menimbulkan gairah dalam berjualan, bisa jadi tak satupun dari mereka yang merupakan Top Sales.

Bagaimana? Apakah Anda siap untuk berburu Top Sales yang bisa membantu Anda meraih kesuksesan?

0 komentar:

KAWAN-KAWAN BAGI YANG INGIN DIMUAT IKLANNYA ATAU MENGUMUMKAN ACARA UNTUK EVENT SILAHKAN KIRIM MATERI KE:fj.amuk@yahoo.co.id(UNTUK BIAYA SUKARELA SILAHKAN KIRIM DONASI KONFIRMASI VIA Email)IKLAN AKAN KAMI TAYANGKAN TIGA BULAN